Thursday 31 December 2015

Jiffy

Bismillah

Just like that day.
Day of a new spirit came.
Feelin like it just came.
 In jiffy, it came again.
Time, sure fly swiftly.
Just like a sword.
Leaving behind us.




At some point,
it doesn't make senses.
But not at all
Cause we tend to forget to protect
The finger supposed to be pointed at you


Wake up before dawn
Trying to design your day
So that all seconds flew with His faith
Hoping to seek His Redha's
In every effort of the day
But in jiffy of time, night came
And you, wondering and wondering
On that plans.


Look around.
Significance His creations around us
Always obeyed as His ordered
Unlike us. Human.
Although we are "احسن تقويم"
The sun, keep emitting light as ordered.
For us.
The reflection of moonlight.
Every night. For us.
The cycle of rain.
For us. Human
Pollination is done by the insects.
Arise fruits for us.


Indeed.
Everything was made for us
To make us think and think
About The Almighty of His creation.
But most of us " وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ "




Saturday 26 December 2015

Chiang Rai , here I come !


Alhamdulillah. Walaupun quota ke Jepun dah penuh, tapi Allah bagi kesempatan ruang dan peluang bagiku untuk pergi mobility AIMS ke Thailand ! And the best part is together with one of my best friend , Nusrah.  Kawan dunia akhirat ! insyaAllah

Don’t expect too much on this thing. Hakikat imaginasi itu tak seindah fantasi.  Persiapkan mental dan fizikal untuk segala yang bakal terjadi.  Persiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan . Masalah kewangan, kesihatan, makanan, culture shock, kawan,pelajaran, environment and much more.

Tarbiyyah diri perlu dijaga. Nasib baik ada Nusrah. Yang boleh bantu aku saat iman mulai lemah. Bersama-sama dia untuk menjaga iman dan mutabaah harian. Perbetulkan niat kembali. Untuk pergi menimba ilmu sebanyak yang boleh. Untuk mengambil pengalaman sebanyak yang mampu.

17 Jan 2016 ! Akan bermula perjalan sebagai seorang musafir di Chiang Rai.  The most northern country in Thailand. Sempadan Myanmar dan Laos. Bulan November – Jan will be winter season there. Akan merasai angin salji dari Negara China .  Subhanallah.

  That winter the wind blow ~

Mae Fah Luang University
Menjadi tempat bagiku menuntut ilmu disana. Semoga dapat membuka minda aku mengenai kos Food Science & Technology dengan lebih mendalam. 

Semoga kembara ini, mematangkan diri. Semoga musafir ini menyedarkan diri akan kebesaran Allah SWT. Menyedarkan keindahan ciptaanNya yang Maha Agung dan bertambah dekat denganMu ya Allah. Semoga ilmu yang diperoleh akan menjadi pengalaman yang memberi manfaat buat diri. Semoga musafir ini memberi 1001 ibrah buat kami.


Ya Allah. Permudahkanlah urusan kami disana. Sungguh kami lemah ya Allah. Tanpa bantuanMu kami tak mampu untuk teruskan kehidupan. Permudahkanlah ya Allah.

Wednesday 23 December 2015

Kekasih Allah

Bismillah. Sempena maulidur Rasul ,mari kita baca dan renungkan bersama, semoga banyak hikmah yang bisa kita petik, sehingga kita bisa meneladani beliau.



1. Cerita Tentang Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam


_________________________________________________

Kalau pakaian beliau terkoyak atau robek, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam menambal dan menjahitnyanya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.

Setiap kali beliau pulang ke rumah, bila dilihat tidak ada makanan yang sudah masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu istrinya di dapur.

Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu 'anhaa menceritakan: ”Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.

Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sholat.

Pernah Rasulullah pulang pada waktu pagi. Tentulah beliau amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tidak ada apa pun yang ada untuk di buat sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu 'anhaa belum ke pasar. Maka beliau shollallahu 'alaihi wasallam bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan)

Aisyah rodliyallahu 'anhaa menjawab dengan merasa agak serba salah, “Belum ada apa-apa Yaa Rasulallah.”

Rasulullah lantas berkata, ”Kalau begitu saya puasa saja hari ini.” tanpa sedikitpun tergambar rasa kesal di wajahnya.

Pernah Rasulullah bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.”

Subhaanallaah....Prihatin, sabar dan tawadhuknya Rasulullah sebagai kepala keluarga.

Pada suatu ketika Rasulullah menjadi imam sholat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan beliau antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi kemerutuk seolah-olah sendi-sendi pada tubuh beliau yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sahabat Umar yang tidak tahan melihat keadaan beliau itu langsung bertanya setelah selesai sholat :

“Yaa Rasulallah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah anda sakit yaa Rasulallah?”

“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, saya sehat dan segar” jawab beliau.

“Yaa Rasulallah… mengapa setiap kali baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh baginda?

Kami yakin anda sedang sakit…” desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.

“Yaa Rasulallah! Adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat baginda?”

Lalu beliau menjawab dengan lembut dan senyum, ”Tidak para sahabatku. saya tahu, apa pun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah yang akan saya jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila saya sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?” “Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”

Subhanallaah...betapa cintanya beliau kepada umatnya.....sedang cinta kita kepada beliau??? apakah kita sering ingat pada beliau??? apakah kita sering membaca sholawat untuk beliau??? apakah akhlak Rasulullah yang begitu lembut, santun, pemaaf, ikhlas dan tawadlu' serta selalu menyentuh hati telah kita teladani???

Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.

Hanya diam dan bersabar saat kain surbannya diambil dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya.

Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencingi si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.

Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH TA'ALA dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam yang tinggi menjadikan beliau seorang yang tawadlu' yang tidak ingin dimuliakan.

Anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam kesendirian.

Ketika pintu Surga telah terbuka, seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah baginda terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi.

Bila ditanya oleh Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu 'anhaa, “Yaa Rasulallah, bukankah anda telah dijamin Surga? Mengapa anda masih bersusah payah begini?”

Jawab baginda dengan lunak, “Yaa ‘Aisyah, bukankah saya ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya saya ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”

Rasulullah benar-benar sosok hamba yang sangat bersyukur kepada-Nya, beliau mensyukuri semua anugerah yang beliau terima dengan ibadah yang sungguh-sungguh....Subhaanallaah.....

Renungan untuk kita, bagaimana ibadah kita, sudahkah sungguh-sungguh sebagaimana Rasulullah??? atau masih jauh dari rasa sungguh-sungguh??? ataukah masih merasa berat atau merasa terbebani dengan ibadah-ibadah yang Allah wajibkan pada kita??? jawabannya ada di hati kita masing-masing....bila kita mau berfikir memang nikmat Allah pada kita banyak sehingga tidak mungkin kita menghitungnya, tapi sayang banyak manusia yang tidak mau memikirkan dan merenungkan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan-Nya, terutama nikmat IMAN dan ISLAM.

Allah telah berfirman dalam QS. Al-Qolam ayat 4 yang terjemahnya "Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak (berbudi pekerti) yang agung"

Demikian sedikit apa yang ana bisa sampaikan tentang agungnya dan mulianya Rasulullah, tidak lupa ana sampaikan terima kasih kepada siapa yang menyempatkan waktu membaca artikel sederhana ini.

2. Bismillahirrahmaanirrahiim

Diriwayatkan pada saat itu Rasulullah baru tiba dari Tabuk, peperangan dengan bangsa Romawi yang kerap menebar ancaman pada kaum muslimin. Banyak sahabat yang ikut beserta Nabi dalam peperangan ini. Tidak ada yang tertinggal kecuali orang-orang yang berhalangan dan ada uzur.

Saat mendekati kota Madinah, di salah satu sudut jalan, Rasulullah berjumpa dengan seorang tukang batu. Ketika itu Rasulullah melihat tangan buruh tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari.

Sang manusia Agung itupun bertanya, “Kenapa tanganmu kasar sekali?"
Si tukang batu menjawab, "Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar."

Rasulullah adalah manusia paling mulia, tetapi orang yang paling mulia tersebut begitu melihat tangan si tukang batu yang kasar karena mencari nafkah yang halal, Rasulpun menggenggam tangan itu, dan menciumnya seraya bersabda,

"Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada", 'inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya'.

***


Rasulullahl tidak pernah mencium tangan para Pemimpin Quraisy, tangan para Pemimpin Khabilah, Raja atau siapapun. Sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah Az Zahra dan tukang batu itulah yang pernah dicium oleh Rasulullah. Padahal tangan tukang batu yang dicium oleh Rasulullah justru tangan yang telapaknya melepuh dan kasar, kapalan, karena membelah batu dan karena kerja keras.

Suatu ketika seorang laki-laki melintas di hadapan Rasulullah. Orang itu di kenal sebagai pekerja yang giat dan tangkas. Para sahabat kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti dilakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah (Fi sabilillah), maka alangkah baiknya.” Mendengar itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu fi sabilillah.” (HR Thabrani)

***


Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah amat prihatin terhadap para pemalas.

”Maka apabila telah dilaksanakan shalat, bertebaranlah kam di muka bum; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al-Jumu’ah 10)

”Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi ini”. (QS Nuh19-20)

***


”Siapa saja pada malam hari bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal, malam itu ia diampuni”. (HR. Ibnu Asakir dari Anas)

”Siapa saja pada sore hari bersusah payah dalam bekerja, maka sore itu ia diampuni”. (HR. Thabrani dan lbnu Abbas)

”Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu makanan, selain makanan dari hasil usahanya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud, selalu makan dan hasil usahanya”. (HR. Bukhari)

”Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”. Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Bukhari)

”Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)


3. Kisah Rasulullah dan Seorang Badui

PADA suatu masa, ketika Nabi Muhammad SAW sedang tawaf di Kaabah, baginda mendengar seseorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”
Rasulullah SAW meniru zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berhenti di satu sudut Kaabah dan menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang berada di belakangnya menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!”
Orang itu berasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah di lihatnya.

Orang itu berkata, “Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ngejekku, karena aku ini orang badui? Kalaulah bukan karena ketampanan dan kegagahanmu akan kulaporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”
“Belum,” jawab orang itu.
“Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya,” jawab orang Arab badwi itu.

Rasulullah SAW pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”
Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya,” jawab Nabi SAW.
Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua-dua kaki Rasulullah SAW.

Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badwi itu seraya berkata, “Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takabur, yang minta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”

Ketika itulah turun Malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, dia berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Katakan kepada orang Arab itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil mahupun yang besar.”

Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata, “Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya.”

Orang Arab badwi berkata lagi, “Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirahNya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunanNya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawanNya.”

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu sehingga air mata meleleh membasahi janggutnya.

Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Berhentilah engkau daripada menangis, sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di syurga nanti.”

Betapa sukanya orang Arab badwi itu, apabila mendengar berita itu dan menangis karena tidak berdaya menahan rasa terharu.

Thursday 10 December 2015

Keberkatan


Dalam hidup , perkara yang paling dan seharusnya menjadi keutamaan adalah berkat. Yup, keberkatan dariNya. Tanpa berkat, maka akan sia-sialah segalanya dan rugilah kita !


Apa maksud berkat sebenarnya ?
Dari segi bahasa berkat atau 'barakah' bermaksud bertambah dan berkembang. Ia menunjukkan 'kebaikan yang banyak' 

Rezeki yang diberkati menyebabkan kita rasa cukup dan akan hadir rasa qanaah dalam diri. Akan membuat kita menjadi hambaNya yang bersyukur atas nikmat yang diberiNya dengan tidak melihat mereka yang mendapat nikmat lebih dari kita. 




Makanan yang halal

Contoh rezeki yang berkat ialah makanan yang halal. Dimana makanan itu membuat kita bertambah sihat dan bertenaga untuk beribadat padaNya. Bermanfaat untuk kesihatan tubuh badan, menghindari penyakit dan menyebabkan jiwa terasa ringan untuk beribadat.

Berapa ramai manusia, mendapat kesan yang buruk daripada makanan. Ada yang tidak kisah dengan status makanan mereka samada ia halal atau haram atau syubhah. Kesannya, makanan yang sepatutnya kita beroleh manfaat mendatangkan kesan yang buruk pada tubuh.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadis diriwayatkan Muslim bersabda yang bermaksud : " Wahai orang yang beriman, makanlah barang yang bersih daripada apa yang kami kurniakan kepada kamu :

Sabda Rasulullah dalam sebuah hadis diriwayatkan at-Tirmizi yang bermaksud : " Setiap daging yang tumbuh daripada makanan yang haram, maka api nerakalah yang layak baginya. "

Makanan yang tak berkat, menyebabkan kita jauh dariNya. Terasa berat untuk beribadat disebabkan kekenyangan yang berlebihan. Mendatangkan penyakit dimasa hadapan. Makan dengan nafsu yang tak terkawal menyebabkan kita tak akan pernah puas untuk makan dan makan. Duit yang sepatutnya disalurkan dengan perkara yang berfaedah dihabiskan dengan keinginan makan.

Cuba perhatikan nabi Muhammad SAW. Hanya sedikit sahaja baginda makan akan tetapi Allah kurniakan kekuatan yang luar biasa pada baginda.Sebab apa? keberkatan ! Baginda makan ketika lapar berhenti sebelum kenyang. Baginda tak pernah cela mahupun memuji makanan. Baginda sentiasa bersyukur dengan rezeki yang diberi. baginda tak pernah kenyang tiga hari berturut-turut

Memang sekiranya diperhatikan pola pemakanan Nabi Muhammad SAW, memang sentapnya tuh disini ! Sangat berbeza dengan diri sendiri. Apapun, sentiasa lah berdoa agar Allah kurniakan makanan yang penuh keberkatan pada diri .

#sentapanutnukdirisendiri




Waktu yang berkat

" Demi masa, sesungguhnya manusia kerugian kecuali orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati kebenaran dengan kesabaran " 
Fuh, bab masa ni memang panjang lebar kalau nak hurai. Semua bergantung pada diri masing-masing. Rugi amatlah rugi sekiranya seseorang menghabiskan masa di dunia yang sekejap ini dengan perkara yang tak berfaedah untuk akhirat. Masa inilah modal yang Allah bagi pada kita ! 

Muhasabah diri ! Adakah kau benar-benar guna masa dengan sebaiknya ? Allah ciptakan kau untuk beribadat. Janganlah leka dan lalai dengan hidup ini. Gunakan masa sebaiknya. Takut2 menyesal di akhirat kelak Nauzubillah.

Mereka yang mendapat keberkatan dalam waktu, adalah manusia yang beruntung. Dalam suatu masa, mereka mampu untuk melaksanakan pelbagai tugas dengan baik. Study 1 jam, tapi Allah bagi kefahaman seperti study 5 jam. MasyaAllah .Buat kerja 1 jam dan mampu siap berbanding mereka yang buat kerja yang sama tapi tak mampu siapkan on time. 

Semua bergantung pada Allah. Sentiasalah berdoa agar Allah kurniakan kita keberkatan waktu dalam hidup.

Jodoh yang berkat

Bercakap soal jodoh, sememangnya ia adalah rahsia Allah. Jodoh memang telah ditetapkan untuk kita. Dengan siapa dan waktunya, semua telah tetap. Jangan risau. Mungkin syaitan akan sering membisik pada diri dengan mendatangkan kerisaun dan kegelisahan dan bila kita kalah , maka terpesong dari ajaran Islam yang sebenar.Sekiranya ada jodoh, memang tak lari kemana. Just put your trust in Allah ! Mohonlah yang terbaik pada Allah agar dikurniakan jodoh yang berkah.

ok, back to the definition of berkah

Jodoh yang berkat itu, mampu membawa diri lebih dekat padaNya.
Mampu bersama-sama melayar bahtera kehidupan dunia dengan penuh redhaNya. Mampu bersama perkukuhkan cinta padaNya dan Rasul. Bersama-sama menyambung perjuangan Rasul dan boleh memimpin diri ke syurga.

 Keberkatan itu datang dari Allah.Dan salah satu sebab untuk mendapat barakah adalah TAKWA. Alangkah indah sekiranya perhubungan itu penuh dengan pengharapan dan rasa takut pada Allah. Rasa takut dengan kemurkaanNya, risau ia menjadi sesuatu yang sia-sia. Doalah padaNya agar dihindarkan dari bisikan syaitan, dan dikurniakan perhubungan yang berkat di sisiNya

Jodoh adalah peristiwa masa hadapan. Dimana ia adalah sesuatu yang tak pasti.Adakah benar dia jodoh kita ?Adakah ajal yang datang terlebih dahulu ? Semua dalam pengetahuan Allah SWT. Letakkan kebergantungan pada Allah semata kerana sesungguhnya Dia lebih mengetahui akan sesuatu.

Allah berfirman:

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻜُﻢُ ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ
ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ

Dan Rabbmu berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina”.
(QS. Ghaafir: 60)











Saturday 24 October 2015

Abah yang disayangi


Bismillah

Pagi ni dapat ‘wasap’ dari abah. Abah bukanlah jenis yang suka ber’wasap’ so bila dapat ‘wasap’ dari abah feeling dia excited sikit :p

                Abah macam tahu-tahu je aku tengah pokai sekarang. Aku memang selalu tunggu abah tanya je kalau nak duit. Rasa tak sanggup kalau nak minta kecuali kalau betul2 terdesak. Ye la , selama ini abah yang tanggung semua perbelanjaan aku. Even sampai sekarang. Kos yuran universiti dan semua nya dalam tanggungan abah. Bersyukur sangat dapat abah yang sangat bertimbang rasa. Alhamdulillah ni rezeki dari Allah. Semoga abah sentiasa di bawah rahmat dan perlindunganNya
               
               Abah , seorang yang suka menyimpan rahsia. Sama seperti arwah mama. Kalau nak tahu apa2 mesti kita yang perlu bertanya terlebih dahulu barulah abah akan cerita. Abah adalah orang yang ke-4 yang paling aku sayang. Setelah Allah, rasul & arwah mama. Sayang aku kat abah adalah kerana sifat2 yang terdapat dalam diri abah.

                Dahulunya abah tekun mencari rezeki buat kami sekeluarga. Aku tahu pasti banyak suka dan duka yang dilalui oleh abah sepanjang dia menjadi seorang pendidik. Menjadi guru, pensyarah, pengetua dan mendapat tawaran lebih tinggi tapi abah tolak. Rezeki yang abah dapat boleh dikatakan banyak diberi atau diutamakan kepada keluarga. Kerana abah sangat pemurah.  

Dan mungkin disebabkan terlalu banyak kerja , kesihatan abah juga tak berapa nak ok. Abah ada penyakit kencing manis, darah tinggi, gout dan dulu ada masalah jantung. Tapi Alhamdulillah semuanya terkawal dan abah masih lagi boleh buat kerja dengan cergas. Abah seorang yang suka jogging dan berkebun. Lepas ni nak ajak abah jogging kat luar sebab abah asyik jogging guna mesin tu je. X best lngsung huhu.

                Bila dah pencen, aku harap abah boleh rehat dengan tenangnya. Ya aku sangat berharap agar Allah berikan ketengan hati dan fikiran kepada abah saat ini.  Dan Alhamdulillah aku sangat gembira bila melihat abah tak pernah buang masa yang ada setelah pencen. Aku sangat happy melihat abah sentiasa bersemangat dalam beribadat,berdakwah dan menuntut ilmu. Abah sekarang menjadi imam di surau Kg Atas Tol. Aku berharap agar Allah sentiasa memberi ganjaran atas segala apa yang abah lakukan di muka bumi ini.

                Sepatutnya, aku sebagai anak abah patut mencontohi peribadi abah. Sepatutnya sentiasa mendoakan abah dan sentiasa berbuat baik pada abah dan tidak menghampakan abah. Apa yang abah harapkan ?

Ø  Anak yang soleh
Ø  Anak yang soleh
Ø  Anak yang soleh

Ya aku yakin itu yang paling abah harapkan akan anak2nya. Sama seperti arwah mama. Abah dan arwah mama tak begitu mengharapkan aku terlalu memikirkan tentang pointer. Sekiranya cemerlang itu rezeki dari Allah dan alhamdulilllah. Namun jauh lebih penting arwah mama dan abah sentiasa mengharap aku agar sentiasa solat diawal waktu sentiasa menuntut ilmu, beribadat kepada Allah dan jaga kesihatan. Itu yang menjadi keutamaan bagi mereka yang aku perasan. Mereka suruh aku kejar akhirat inshaAllah dapat kejayaan dunia + akhirat.

Ok !


So aku tak nak menghampakan harapan mereka. Aku kena berusaha sebaik mungkin. Jangan ambil mudah jangan malas2, dekatkan diri padaNya dan contohi peribadi Rasulullah. 

Monday 19 October 2015

Koreksi Diri


Bismillah.

Sejak akhir ini, banyak pula aku post gambar sendiri terutamanya di Insta --‘

Astaghfirullah.. Wahai diri, dengan banyaknya gambar kau di laman social, maka akan murahlah nilai diri kau. Tolong sedar please. Cukup2 lah tu.. istighfar banyak2, ingat Allah sentiasa ! Berterima kasih dan bertaubat sentiasa padaNya.

Sejak akhir ini, sangat susah nak khusyu’ dalam solat.

Astaghfirullah.. Ketahuilah solat yang baik dapat mengelakkan kita dari perbuatan nahi mungkar ! Solat itu adalah seperti kita bercakap dgn Allah. Direct communication ! Allah yang memberi segala nikmat hidup . Alllah dimana kau akan bertemuNya kelak. Allah yang mengetahui segala sesuatu .
Perbaiki solat wahai diri. Please try harder to khusyu’ in solat. InshaAllah , Allah akan janjikan kejayaan dunia akhirat.

Sejak akhir ini, hubungan aku dengan manusia semakin jauh.

Disebabkan banyak tugasan yang harus diselesaikan, menyebabkan aku tak dapat meluangkan masa sepenuhnya dengan mereka sekeliling. Rasa jauh dengan abah, rasa jauh dengan kekni,kaah,kakak,abang.. rasa jauh dengan Aleeya,Aleesya,Amanda.. dan Baby Bella & Baby ika masih kecil. Sepatutnya aku datang melawat mereka sentiasa L

Kadang-kadang disebabkan terlalu banyak tugasan menyebabkan aku tak berapa nak tegur kawan2 sekolah lama . Kawan2 asasi .Kawan2 course mate yang boleh dikatakan antara mereka semua sangat baik dengan aku. Kadang2 dengan kawan rapat dalam sedar tak sedar banyak mengguris perasaan mereka . Sahabat2 J yang sememangnya semua sangat baik..

How to solve this ?  Ya Allah please guide me

*Breathe in, breathe out*

Hablu minnallah wa hablu minannas.. Kedua ini amat penting dalam kehidupan agar kita menjadi manusia yang diredhaiNya. Dalam hidup ini tak lain dan tak bukan kita hanya ingin mengharap redhaNya. TanpaNya kita akan lemah tak bermaya. Jadi hendaklah berusaha sebaik mungkin. Jadi hamba yang berTaqwa !

Ok back to the question how to solve the problem.

Guna konsep ini :

Yang dekat jauhi social media , Yang jauh gunakan social media.

Means, bagi mereka yang ada dekat dengan kau pada saat itu contohnya ketika berada di rumah bersama keluarga, ketika berada di bilik dan makan bersama roommate, ketika di bilik kuliah/discussion/lab , ketika berkumpul bersama sahabat2  J, ketika bersama kawan yang rapat, gunakan MASA bersama mereka dengan sebaiknya. No Sosial media within the time. No phone No laptop.  Layan karenah mereka, be a good listener and try to make them happy.


Bagi mereka yang berada jauh dengan kau contohnya family, rakan sekolah lama, kawan2 asasi, gunakan medium yang ada dengan sebaik mungkin. Dalam seminggu pastikan ada pertanyaan atau salam rindu dari kau . haha. But WOMEN only ya. I repeat, women oly.. ~

KeredhaanMu

Ya Allah ya tuhanku
HambaMu merindukan
Rahmat kasih sayangMu
Dan jua keredhaanMu
Dalam hidupku.
Meskipunku ulangi dosa noda
Yang menjanjikan azab sengsara
Namun ku sedari  keampunanMu tidak bertepi

Kuakui diri ini hamba yang mungkir pada janji
Jadikanlah taubat ini yang sejati padaMu Ilahi
Ya Allah ampunkanlah dosa2 ku
Ya Allah redhakanlah kehidupanku
Moga terhapu penghijab kalbu antara Kau dan aku
Tuhan ku zalimi diri ini
Aindai Kau tak ampuni dan rahmati
alangkah ruginya diri
Tuhan jangan Kau palingkan hati ini
Setelah Kau beri hidayah
Sesungguhnya Kau maha Pengasih.

Tuesday 6 October 2015

2015


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Tahun dimana terlalu banyak ‘unexpected things’ yang terjadi pada diri. Pahit manis kehidupan yang mematangkan diri. Terima kasih ya Allah.

Tahun dimana aku memasuki umur 20 tahun pd bulan Ogos. Dan betul lah orang kata bila masuk umur 20 -an, kita akan rasa pelbagai jenis ujian kehidupan. Ujian kematian, kewangan, jodoh (ehh) dan lain2.

Tahun dimana mama meninggalkan kami sekeluarga buat selamanya. Tahun dimana aku mendapat 2 orang anak buah lelaki yang sangat baik and I love them so much. Tak lupa aku mendapat ‘kakak’ baru yang sangat baik. Tahun dimana kami sekeluarga menerima baby Bella & Baby Ika.

Tahun dimana aku mendapat 2 jawatan exco persatuan. Tahun dimana aku harus melibatkan diri dalam prk ! dan selepas ini, aku harap tahun ini tahun dimana aku antara insan yang diberi peluang untuk pergi ke mobility program di Jepun next sem ! Ya Allah berilah aku ruang dan peluang ini ya Allah..




Dalam hidup yang sementara ini, aku berazam untuk menjadi manusia yang terbaik disisi Allah. Ya kadang2 aku kecundang, namun aku harus bangkit segera ! Tak nak masa di dunia ini berlalu begitu sahaja. Nauzubillah.

Sekiranya ada ruang dan peluang untuk memperbaiki kelemahan diri, aku akan ‘grab it’. Apa2 jawatan yang diberi padaku, aku harus cuba buat yang terbaik, eventhough its hard I’ll try my best. KeranaNya. At the same time pelajaran juga harus dititik berat

Tahun ini, aku bersemangat untuk terus belajar dalam bidang ini. Semangat yang bukan untuk exam semata, tapi semangat dimana aku nak jadi pakar dalam bidang ini. Supaya dapat memberi manfaat kepada Islam, keluarga & masyarakat sementara hidup di dunia ini.

Baru2 ni, musim prk tiba dan aku diberi kepercayaan untuk menjadi calon. Walaupun rasa berat untuk menjadi calon, tapi ini adalah untuk islam dan aku harus patuhi arahan ini. 





Dan Alhamdulillah Allah beri kekutan sepanjang minggu kempen.
Even manifesto kebudak-budakan - _- . Nak buat cmner kan. Ini semua arahan dan kita ikut jee apa yang disuruh. 

Tapi Allah tahu yang aku tak nak menang dalam ni dan Alhamdulillah beban amanah ini diberi pada orang lain ( akk final year & presiden fakulti )

The biggest and most challenging part was during speaking corner ! I’m a type of person that very ‘gemuruh’ bila bercakap depan orang ramai. Even dalam mind kata ‘ tak de ape2 lah. Senang je nih, kau boleh buat put !’ Tapi darah gemuruh tu akan ada and I was shaking too much !

But at the end I able to overcome it and congrats to me ! *clap hand*

Dan tak lain tak bukan, semua yang dilakukan ini hanya mengharao redha dariNya ! Semoga di akhirat kelak ada dicatit dalam buku amalan. Semoga diterima amalan ini ya Allah .. amiinn

Bab jodoh, well tak nak fikirkan lagi even roomates semua sibuk duk habaq time ni lah nak cari nak itu nak ini. haha, bab ni kita just letak kebergantungan pada Allah. Ada jodoh kita, tak kemana ;) haha. Aku setia, kau setia dan tunggu bila tiba masa yang Allah tetapkan. sekarang utamakan cinta yang lebih utama !


Looking forward for the others things that He already plan for me. Always redha on what He plan for you because perancangan Allah itu lah yang terbaik ! Perbaiki diri, be a better muslim day by day !

Sunday 6 September 2015

Write a better report !

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم


In Upm and to be more precise in my course ( Food Science & Technology ) I have to do many kinds of laboratory report. And to be honest, I always not satisfied with the quality of my report. Sometimes I not understand what I'm doing during the lab. Because sometimes I did not read the lab manual first before doing the experiment ! Sometimes I just copy all the information from the internet. And sometimes just copy it from my friend .. ! Astaghfirullah :/   

This is some of mistakes from the past that I will make sure no to repeat in the next semester. It is quite terrible mistake actually. 

- Not read the lab manual before doing lab/experiment makes you don't understand what you must do   during the lab session.
- If you don't understand, you can't focus and will become stress during the lab.
- If you stress, you will fill tired,lazy and not productive at all.
- After that you have no spirit to write a better report ( copy,copy,copy...) and will forgot all the       
  precious knowledge !
- Waste of time ! Waste of energy ! It is not what Allah wants !

I hate doing something that give no benefits for me. I hate wasting my time, wasting my energy ! but sometimes , the laziness came and it makes all my effort become waste effort. And it all happen because of me ! because I cant control my laziness. So next semester, I really determine to do all work with the best effort I could.  

Below is a guideline for me, on how to write a better report in the future. Hope Allah will look at my effort and become a better person in the future that will give benefits to all .

A lab report is more than just something you turn in to (hopefully) get a good grade. It's your opportunity to show that you understand what is going on in the experiment, which is really the most important part of doing it.There are three basic parts to a lab report: pre-labin-lab, and post-lab.

PRE-LAB REPORT

I. Introduction

The introduction discusses the problem being studied and the relevant theory. Ideally, it would take up about 4-5 sentences. The main idea here is to give the reader an idea of what you are going to do in a short paragraph. There are different styles to do this. You should try to write it in your own words, rather than paraphrasing or quoting the lab manual (but if you have to, be sure to include the appropriate references). It's always a good idea to read the entire experiment in the manual before you begin your introduction. I suggest the following:

Background sentences: state why you want to do the experiment, why is it relevant, what other kinds of similar experiments have been done in the past.

Goal: In one sentence, state what you are going to do in the experiment and what you hope to find. This is probably the most important part of the introduction. You should also list explicitly any main chemicals with which you are dealing (vinegar, aspirin, NaOH) and any techniques you will be utilizing (titration, recrystallization, spectrophotometry, etc.). For example, "In this experiment, we will determine the buffer capacity of a weak acid buffer of acetic acid / acetate ion by titration with both a strong acid, HCl, and a strong base, NaOH."

Other procedures or theory: If you need to elaborate on some of the techniques you stated in your goal (or couldn't state in your goal), you can write a couple more sentences about them afterwards. Or you can add anything else that you might think is relevant, like additional major procedural steps you will take.

Keep it short!

II. Procedural Flowchart

This part of the pre-lab should take no more than one page. A good flowchart should give a reader an immediate idea of what's need to be done in the laboratory except in a less detailed format. Think of a flowchart as a "road map" of the experiment. It gives a reader a "pictorial" representation of the experimental procedure. In general there are two major steps when constructing the flowchart. First, read the experimental procedure carefully. Second, rewrite the procedures in a flowchart format. Keep in mind that the flowchart should be brief and cover all the steps in a simple and easy to follow manner. There should be no complicated sentences or paragraphs in the flowchart. You will have to do a lot of rewriting in order to simplify the procedures into a flowchart format. This is exactly why we want you to do it. This gives you a chance to THINK about what you read and how to rewrite it in a way that can be implemented into a flowchart.

Always remember to reference where the experimental procedures are coming from in the pre-lab report.

Please DO NOT simply copy the entire procedure (or majority of the procedure) and make it looks like a flowchart.

IN-LAB RESPONSIBILITY

I. Data-taking

Always write in pen. You can't really erase anything, anyway, because of the carbon paper below it. White-out is a big no-no, too. 

Always record data directly into your lab notebook. I know some people like to be neat, and have nice formatting and all that, but it's more important to make sure you record all of the data immediately in case you forget what you wanted to say later or you forget to copy other data into your notebook. 

Never scratch something out completely. Yeah, nobody's perfect and of course also nobody wants to be reminded of that, but you may discover that you were right in the first place, and now you wish you could read what you wrote before. Also, if you make a mistake it's a good idea to keep a record if it so you (or someone else trying to do your experiment) can remember to not make the same mistake twice.

II. Observations

In addition to writing down all those numbers (data), you should keep an eye (nose, ear, etc.) on what is actually happening in the experiment. If you add one thing to another and it evolves a gas, gets hot or cold, changes color or odor, precipitates a solid, reacts really quickly or slowly, or anything noticeable, you should write down that observation in your lab notebook. Other things to consider including are: make and type of any machine you are using, concentrations of all the standards you used, and etc. One of the reasons you are doing this goes back to what I said about mistakes earlier. An experiment is exactly that: an experiment. If it turns out that you get an unexpected result, you can go back and trace your observations to see where the error occurred. If you don't have any observat
ions, this is really hard to do. The bottom line: write what you do and do what you write.

POST-LAB REPORT

I. Data again?

Recopy your data from the in-lab here in a nice neat format (tables are usually nice and neat). This is your chance to organize it into a more readable form now that you are done with the experiment and impress the TA with your organizational skills.

II. Calculations

It's a good idea to write out all the formulas you use in your calculations. Personally, I like to work through the problem using just the formula, and then plug in the numbers at the end to get my final answer. Also, show all of your work. 

One more point is to be sure to include the units when you are doing a calculation, and don't drop the units halfway through the calculation. This is actually a pretty powerful tool because if your answer has the wrong units you know you must have made an error somewhere along the way. Conversely, if your answer has the correct units, you could still be wrong, but at least you are on the right track (and probably much of the time your answer is correct, too!) You can even do the calculation using just units and no numbers and see if the units cancel out in the right way to test if you method is good (this is called dimensional analysis).

III. Conclusion

The conclusion is a lot like the introduction except, instead of a summary of what you are going to do, it's a summary of what you did. The reason you have a conclusion is because your lab report might be long and the reader may not remember all the important points that you stated. Also, it gives you a chance to explain anything that might have gone wrong or could be improved, as well as propose future experiments. Like the introduction, it should be short and to the point. Again, these are only my suggestions, but here's what I think you should always include:

What you did: Reiterate your procedures briefly (including any changes you made).

What you found: Restate any results that you may have calculated (with errors if applicable). You don't need to include the raw data, but if you calculated an average over several trials, state the average (not each trial). Usually you want to report the results as x +/- y (like 2.345 +/- 0.003), where y is the absolute error in x. Another option, if you calculated the relative error, is x +/- z% (like 2.345 +/- 0.5%), where z is the relative error.

What you think: What do your results mean? Are they good? Bad? Why or why not? Basically, comment on the results. If your experimental error (RAD, RSD) is small or large compared to the inherent error (the error in the standards and equipment used), comment on what this means, too.

Errors: Speculate on possible sources of error. 

Saturday 5 September 2015

Amalan Anak untuk Ibu Bapa yang telah meninggal dunia

السَّلاَمُ عَلَيْكُم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.


Sahabat yang dirahmati Allah,
Ibu bapa adalah orang yang paling berjasa kepada anak-anaknya. Bermula daripada kesusahan ibunya mengandung selama 9 bulan 9 hari. Kesusahan melahirkan anak-anak dan menyusukan dan membesarkan mereka.

Bagi anak-anak jasa dan pengorbanan ibu bapa sangat besar nilainya. Mereka dengan penuh rasa tanggungjawab membesar, mendidik dan memelihara anaknya hingga menjadi manusia yang berguna kepada masyarakat dan negara. Seorang anak yang diasuh dan dididik dengan nilai agama, hendaklah memberi penghormatan dan kasih sayang sewajarnya kepada mereka.

Kita hendaklah menunjukkan rasa terima kasih dengan sentiasa berbuat baik dan tidak melanggar segala perintahnya, menjaga perasaannya jangan sampai terluka serta menjaganya ketika mereka dalam tua atau uzur.

Sememangnya, kedudukan atau darjat ibu bapa di sisi Allah sangat mulia dan tinggi sekali, sehingga menjadi sebagai ukuran penentu bagi keredaan dan kemurkaan Allah. Ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang bermaksud: "Keredaan Allah terletak pada keredaan ibu bapa dan kemurkaan Allah pula terletak pada kemurkaan ibu bapanya." (Hadis riwayat at-Tirmizi dan Hakim).

Berdasarkan maksud hadis di atas, seharusnya sebagai insan yang memiliki kesempurnaan akal, kita berusaha untuk mencapai keredaan ibu bapa. Namun dalam masyarakat kita, lebih-lebih lagi pada zaman sekarang ini, kenyataannya masih ramai yang belum insaf dan tidak prihatin terhadap keterangan hadis di atas. Mereka dengan rasa tanpa segan silu, melakukan penderhakaan terhadap ibu bapa yang banyak berjasa.

Sahabat yang dimuliakan,
Setiap yang hidup anak mati , mati tetap datang kepada sesiapa sahaja tanpa mengira umur apabila saatnya sampai maka dia akan dijemput oleh Allah SWT untuk bertemu dengan-Nya di alam barzakh. Apabila ibu atau bapa kita sudah meninggal dunia atau kedua-duanya sudah kembali kerahmatullah, sebagai anak apakah hadiah dan bantuan terbaik yang dapat kita berikan tanda kita kasih dan sayang kepada kedua ibu bapa kita? , dan sebagai tanda penghargaan kita sebagai seorang anak yang soleh atau solehah?

 Terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim bahawa seorang sahabat bertanya Nabi SAW mengenai apakah jasa yang boleh dilakukan oleh anak kepada kedua ibu bapanya yang telah meninggal dunia.?

"Setiap kali Rasulullah SAW mengadakan majlis iaitu tempat baginda mengajar umatnya, ia sentiasa di penuhi oleh orang ramai. Pada suatu hari ketika baginda sedang duduk di sekeliling oleh para sahabat, datanglah seorang lelaki yang bernama Usaid bin Malik bin Rabiah menghadapnya. Dia adalah seorang pahlawan Islam yang sangat berani.

Setiap kali Nabi SAW mengadakan majlis itu, Usaid sentiasa menghadirinya. Dia merasakan segala nasihat-nasihat tentang agama dan ilmu itu sangat penting baginya. Ketika mereka sedang asyik mendengar syarahan dari baginda, tiba-tiba datang seorang lelaki dari golongan Bani Salmah. Sebaik sahaja dia masuk kemajlis itu dengan hormat dia pun bertanya kepada Rasulullah SAW :

“Ya Rasul Allah, masih dapatkah saya berbuat baik terhadap ibu bapa saya meskipun mereka telah meninggal dunia. Semasa mereka masih hidup saya telah berbuat baik terhadap mereka mengikut apa yang terdaya oleh saya. Saya sentiasa berfikir apakah yang boleh saya lakukan setelah keduanya meninggal dunia.”

Rasulullah SAW menjawab yang bermaksud :

“Ya…dapat, sembahyangkanlah untuk kedua ibu bapa kamu, mohon keampunan untuk keduanya, laksanakanlah wasiatnya dan eratkanlah silaturahim dengan orang-orang yang kedua ibu bapa kamu lakukan serta muliakanlah teman kedua ibu bapa kamu.”

Sebaik sahaja mereka terdengar jawapan dari Rasulullah SAW itu mereka terdiam seketika tetapi di wajah masing-masing terbayang kegembiraan. Lelaki yang bertanya tadi masih tidak faham akan jawapan yang di berikan oleh Rasulullah SAW, lantas dia meminta baginda menerangkan sekali lagi.

Rasulullah SAW  tersenyum mendengar kata-kata lelaki itu lantas baginda pun bersabda yang bermaksud “Apabila meninggal dunia seorang anak Adam maka putuslah segala amalannya kecuali tiga iaitu :

1. Sedekah yang di tinggalkan semasa hidup.

2. Ilmu yang di menfaatkan dan

3. Anak yang soleh yang mendoakan kedua ibu bapanya.”

Setelah Rasulullah SAW berkata begitu barulah lelaki itu faham dan mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Nabi SAW kerana telah memberi sesuatu yang besar menfaatnya kepada yang hidup maupun yang telah mati.”

(Hadis Riwayat Luqman Hakim)

Berdasarkan hadis di atas terdapat beberapa amalan yang boleh dilakukan oleh seorang anak untuk kedua ibu bapanya yang telah meninggal dunia iaitu :

1. Sembahyangkan untuk mereka.

2. Mohon keampunan untuk mereka.

3. Laksanakan wasiat yang mereka tinggalkan.

4. Eratkanlah silaturahim dengan orang-orang yang mereka lakukan

5. Muliakanlah teman-teman mereka.

6. Doakan kepada mereka. (Setiap selepas solat fardu berdoalah kepada Allah SWT untuk  kedua ibu bapa supaya Allah SWT mengampunkan semua dosa-dosa mereka)

Selain daripada perkara-perkara diatas seorang anak yang soleh atau solehah akan melakukan beberapa perkara kebaikan untuk membantu ibu bapa mereka yang sedang berada di alam barzakh sebagai ikhtiar dan usaha-usaha untuk membantu mereka beroleh kebaikan dan tambahan pahala yang berterusan.

1. Banyakkan bersedekah terutama sedekah jariah (pembinaan sekolah agama, masjid, rumah anak yatim dan mewakafkan tanah perkuburan orang Islam) niatkan untuk mereka.

2. Sedekahkan al-Quran, buku-buku Islam di sekolah-sekolah agama atau maahad tahfiz atau dimasjid-masjid niatkan untuk mereka.

3. Selalu sedekahkan al-Fatihah, surah al-Ikhlas, surah al-Falaq dan surah an-nas, surah Yasin, surah al-Baqarah dan ayat-ayat al-Quran yang lain untuk mereka. Sebaik-baik yang membacanya adalah kita sendiri sebagai seorang anak.
Sedekah bacaan al-Quran menurut majoriti ulama ahli sunah waljamaah sampai kepada simati :

Abu al-Lajlaj Abu Khalid (seorang sahabat) mendengar Nabi SAW menggalakkan para sahabat membaca ayat suci al-Quran di bahagian kepala dan kaki si mati di atas kubur. Lalu mewasiatkan amalan tersebut kepada anaknya supaya berbuat demikian.

Abd Rahman bin al-A’la bin Lajlaj daripada bapanya, katanya : berkata Abu al-Lajlaj Abu Khalid : “Wahai anakku, apabila aku meninggal dunia kebumikanlah aku. Apabila kamu meletakkan jasadku di liang lahad, bacalah: “Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah SAW, Kemudian curahkanlah tanah dengan cermat ke atasku. Kemudian bacalah disisi kepalaku permulaan surah al-Baqarah dan penutupnya, kerana aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda sedemikian.” (al-Thabrani, Mu’jam al-Kabir, 1982, Maktabah al-Ulum Wal Hikam, hlm 220 juz 19)

Di dalam kitab al-Azkar di bawah tajuk: “Apa yang perlu dibaca selepas pengebumian?. Imam al-Nawawi menyebutkan: “Al-Syafie dan para sahabat (ulamak Syafi’iyyah) mengatakan: “Disunatkan membaca disisi kubur sesuatu daripada ayat al-Quran. Mereka mengatakan: Jika mereka mengkhatamkan al-Quran kesemuanya maka itu adalah (sesuatu yang) baik.” (al-Nawawi, al-Azkar, Dar al-Makrifah: Beirut, 1996, hlm. 142 )

Imam al-Hassan bin al-Sobbah al-Za’farani berkata: “Aku bertanya kepada al-Syafi’ie tentang bacaan al-Quran di kubur. Lalu beliau menjawab: “Tidak mengapa. Al-Khallal meriwayatkan daripada Al-Sya’bie katanya: “Orang Ansar apabila berlakunya kematian dikalangan mereka, maka mereka selalu mengunjungi kuburnya untuk membaca al-Quran di sisinya.”

4. Selesaikan semua hutang-hutang mereka samaada hutang sesama manusia atau hutang dengan Allah SWT. Jika hutang sesama manusia tidak diselesaikan roh mereka akan tergantung di antara langit dan bumi. Hutang dengan Allah SWT adalah nazarnya (jika ada). fidyah kerana meninggalkan puasa. Jika ibu bapa mempunyai hutang dengan bank seperti rumah, kereta dan lain-lain pinjaman tersebut melalui cara riba maka tukarkanlah pinjaman tersebut kepada cara muamalah  Islam dan tukar hak milik kepada anak-anak, kerana berat dosanya yang ditanggung oleh ibu bapa di alam barzakh.

5. Jika ibu bapa belum menunaikan haji maka kita boleh upahkan haji untuk mereka (niatkan upah haji untuk mereka).

6. Beramal dengan amalan Islam. Semua anak-anak yang masih hidup apabila mereka tidak mengamalkan cara hidup Islam dengan melakukan maksiat dan dosa, anak perempuan tidak menutup aurat,  bergaduh sesama adik beradik kerana harta pusaka semua tindakkan ini menyusahkan dan membebankan ibu bapa kita yang berada dialam barzakh. Ibu bapa akan menyesal kerana mereka tidak mendidik anak-anak mereka dengan cara hidup Islam hingga mereka melakukan maksiat kepada Allah SWT. Ketika ini penyesalan sudah tidak berguna lagi kerana perkara tersebut sudah berlaku. Tetapi untuk anak-anak pula macamana mereka hendak membantu ibu bapa mereka yang sudah mati tadi? Maka mereka perlu beramal soleh, beramal ibadah dan beramal kebaikan kerana semua pahala yang kalian buat akan membari saham yang besar kepada ibu bapa kalian yang sedang menderita di alam barzakh.

Amalkanlah ilmu yang diajarkan oleh kedua ibu bapa kalian maka mereka akan mendapat pahala ilmu yang bermanfaat. Banyakkan sedekah jariah dan niatkan untuk ibu bapa maka ibu bapa kalian akan mendapat pahala sedekah jariah.

Sahabat yang dikasihi,
Teruskan berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Apabila kita selesai solat fardu atau ketika berada diwaktu-waktu akhir malam , waktu mustajab doa maka berdoalah untuk kesejahteraan ibu bapa kita yang telah meninggal dunia :

Segala puji bagi Allah yang telah memerintah kami untuk bersyukur dan berbuat baik kepada ibu dan bapa, dan berwasiat agar kami menyayangi mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidiki kami sewaktu kecil.

Ya Allah sayangilah kedua orang tua kami. Ampuni, rahmati dan redhailah mereka.

Ya Allah ampunilah mereka dengan keampunan menyeluruh yang dapat menghapuskan dosa-dosa mereka yang lampau dan perbuatan buruk yang terus menerus mereka lakukan.

Ya Allah, berbuat baiklah kepada mereka sebanyak kebaikan mereka kepada kami setelah dilipatgandakan, dan pandanglah mereka dengan pandangan kasih sayang sebagaimana mereka dahulu memandang kami.

Ya Allah berilah mereka hak rububiyah-Mu yang telah mereka sia-siakan kerana sibuk mendidik kami.

Maafkanlah segala kekurangan mereka dalam mengabdi kepada-Mu kerana mengutamakan kami.

Maafkanlah mereka atas segala dosa, maksiat dan syubahat yang mereka jalani dalam usaha menghidupkan kami.

Ya Allah berilah mereka bagian ganjaran dari ketaatan yang Engkau hidayahkan kepada kami, kebaikan yang Engkau mudahkan bagi kami, dan taufiq yang telah mendekatkan kami kepada-Mu.

Dan jangan bebankan kepada mereka segala dosa dan kesalahan yang kami lakukan dan tanggungjawab yang kami abaikan. Dan janganlah tambahkan dosa kami ke atas dosa mereka.

Bagi ibu bapa dan nenek moyang kami yang telah meninggal, berikanlah mereka rahmat yang menerangi pembaringan mereka di kubur dan rahmat yang menimbulkan rasa aman ketika manusia merasa ketakutan saat dibangkitkan. Jadikanlah lubang kubur mereka daripada taman-taman syurga. Jauhkan lubang kubur mereka salah satu daripada lubang-lubang api neraka.

Ya Allah lemah lembutlah kepada mereka yang berbaring di kubur dengan kelembutan yang melebihi sikap lembut mereka kepada kami di masa hidup mereka.

Ya Allah janganlah sampaikan kepada mereka berita tentang kami yang mengecewakan mereka, dan jangan bebankan dosa-dosa kami kepada mereka.

Jangan hinakan mereka di hadapan pasukan kematian, malaikat Munkar dan Nakir dengan perbuatan-perbuatan hina dan mungkar yang kami lakukan.

Senangkanlah roh mereka dengan amal-amal kami di tempat pertemuan para arwah, ketika orang yang soleh bergembira dengan putera-puteri mereka yang soleh. Janganlah jadikan mereka ternoda oleh perbuatan buruk kami.

Ya Allah jadikanlah kami penyejuk hati mereka pada hari berdirinya para saksi. Dan jadikanlah mereka orang-orang yang paling cemburu dengan keberhasilan anak-anak mereka hingga Engkau kumpulkan kami, mereka dan segenap kaum muslimin di negeri kemuliaan-Mu, tempat menetapnya rahmat-Mu, dan tempat para wali-Mu bersama orang-orang yang Engkau beri kenikmatan,

Yaitu, para nabi, shiddiqin, syuhada dan solihin, mereka itulah sebaik-baiknya teman.

Demikianlah kurnia dari Allah dan Allah cukup mengetahui. Selawat dan salam semoga dilimpahkan Allah kepada junjungan kami Nabi Muhammad S.A.W, keluarga dan para sahabat baginda.

Walhamdulillahi Rabbil `Aalamin.  Amin

Jiffy

Bismillah

Just like that day.
Day of a new spirit came.
Feelin like it just came.
 In jiffy, it came again.
Time, sure fly swiftly.
Just like a sword.
Leaving behind us.




At some point,
it doesn't make senses.
But not at all
Cause we tend to forget to protect
The finger supposed to be pointed at you


Wake up before dawn
Trying to design your day
So that all seconds flew with His faith
Hoping to seek His Redha's
In every effort of the day
But in jiffy of time, night came
And you, wondering and wondering
On that plans.


Look around.
Significance His creations around us
Always obeyed as His ordered
Unlike us. Human.
Although we are "احسن تقويم"
The sun, keep emitting light as ordered.
For us.
The reflection of moonlight.
Every night. For us.
The cycle of rain.
For us. Human
Pollination is done by the insects.
Arise fruits for us.


Indeed.
Everything was made for us
To make us think and think
About The Almighty of His creation.
But most of us " وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ "




Chiang Rai , here I come !


Alhamdulillah. Walaupun quota ke Jepun dah penuh, tapi Allah bagi kesempatan ruang dan peluang bagiku untuk pergi mobility AIMS ke Thailand ! And the best part is together with one of my best friend , Nusrah.  Kawan dunia akhirat ! insyaAllah

Don’t expect too much on this thing. Hakikat imaginasi itu tak seindah fantasi.  Persiapkan mental dan fizikal untuk segala yang bakal terjadi.  Persiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan . Masalah kewangan, kesihatan, makanan, culture shock, kawan,pelajaran, environment and much more.

Tarbiyyah diri perlu dijaga. Nasib baik ada Nusrah. Yang boleh bantu aku saat iman mulai lemah. Bersama-sama dia untuk menjaga iman dan mutabaah harian. Perbetulkan niat kembali. Untuk pergi menimba ilmu sebanyak yang boleh. Untuk mengambil pengalaman sebanyak yang mampu.

17 Jan 2016 ! Akan bermula perjalan sebagai seorang musafir di Chiang Rai.  The most northern country in Thailand. Sempadan Myanmar dan Laos. Bulan November – Jan will be winter season there. Akan merasai angin salji dari Negara China .  Subhanallah.

  That winter the wind blow ~

Mae Fah Luang University
Menjadi tempat bagiku menuntut ilmu disana. Semoga dapat membuka minda aku mengenai kos Food Science & Technology dengan lebih mendalam. 

Semoga kembara ini, mematangkan diri. Semoga musafir ini menyedarkan diri akan kebesaran Allah SWT. Menyedarkan keindahan ciptaanNya yang Maha Agung dan bertambah dekat denganMu ya Allah. Semoga ilmu yang diperoleh akan menjadi pengalaman yang memberi manfaat buat diri. Semoga musafir ini memberi 1001 ibrah buat kami.


Ya Allah. Permudahkanlah urusan kami disana. Sungguh kami lemah ya Allah. Tanpa bantuanMu kami tak mampu untuk teruskan kehidupan. Permudahkanlah ya Allah.

Kekasih Allah

Bismillah. Sempena maulidur Rasul ,mari kita baca dan renungkan bersama, semoga banyak hikmah yang bisa kita petik, sehingga kita bisa meneladani beliau.



1. Cerita Tentang Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam


_________________________________________________

Kalau pakaian beliau terkoyak atau robek, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam menambal dan menjahitnyanya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.

Setiap kali beliau pulang ke rumah, bila dilihat tidak ada makanan yang sudah masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu istrinya di dapur.

Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu 'anhaa menceritakan: ”Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.

Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sholat.

Pernah Rasulullah pulang pada waktu pagi. Tentulah beliau amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tidak ada apa pun yang ada untuk di buat sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu 'anhaa belum ke pasar. Maka beliau shollallahu 'alaihi wasallam bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan)

Aisyah rodliyallahu 'anhaa menjawab dengan merasa agak serba salah, “Belum ada apa-apa Yaa Rasulallah.”

Rasulullah lantas berkata, ”Kalau begitu saya puasa saja hari ini.” tanpa sedikitpun tergambar rasa kesal di wajahnya.

Pernah Rasulullah bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.”

Subhaanallaah....Prihatin, sabar dan tawadhuknya Rasulullah sebagai kepala keluarga.

Pada suatu ketika Rasulullah menjadi imam sholat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan beliau antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi kemerutuk seolah-olah sendi-sendi pada tubuh beliau yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sahabat Umar yang tidak tahan melihat keadaan beliau itu langsung bertanya setelah selesai sholat :

“Yaa Rasulallah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah anda sakit yaa Rasulallah?”

“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, saya sehat dan segar” jawab beliau.

“Yaa Rasulallah… mengapa setiap kali baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh baginda?

Kami yakin anda sedang sakit…” desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.

“Yaa Rasulallah! Adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat baginda?”

Lalu beliau menjawab dengan lembut dan senyum, ”Tidak para sahabatku. saya tahu, apa pun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah yang akan saya jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila saya sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?” “Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”

Subhanallaah...betapa cintanya beliau kepada umatnya.....sedang cinta kita kepada beliau??? apakah kita sering ingat pada beliau??? apakah kita sering membaca sholawat untuk beliau??? apakah akhlak Rasulullah yang begitu lembut, santun, pemaaf, ikhlas dan tawadlu' serta selalu menyentuh hati telah kita teladani???

Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.

Hanya diam dan bersabar saat kain surbannya diambil dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya.

Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencingi si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.

Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH TA'ALA dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam yang tinggi menjadikan beliau seorang yang tawadlu' yang tidak ingin dimuliakan.

Anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam kesendirian.

Ketika pintu Surga telah terbuka, seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah baginda terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi.

Bila ditanya oleh Sayyidatina ‘Aisyah rodliyallahu 'anhaa, “Yaa Rasulallah, bukankah anda telah dijamin Surga? Mengapa anda masih bersusah payah begini?”

Jawab baginda dengan lunak, “Yaa ‘Aisyah, bukankah saya ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya saya ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”

Rasulullah benar-benar sosok hamba yang sangat bersyukur kepada-Nya, beliau mensyukuri semua anugerah yang beliau terima dengan ibadah yang sungguh-sungguh....Subhaanallaah.....

Renungan untuk kita, bagaimana ibadah kita, sudahkah sungguh-sungguh sebagaimana Rasulullah??? atau masih jauh dari rasa sungguh-sungguh??? ataukah masih merasa berat atau merasa terbebani dengan ibadah-ibadah yang Allah wajibkan pada kita??? jawabannya ada di hati kita masing-masing....bila kita mau berfikir memang nikmat Allah pada kita banyak sehingga tidak mungkin kita menghitungnya, tapi sayang banyak manusia yang tidak mau memikirkan dan merenungkan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan-Nya, terutama nikmat IMAN dan ISLAM.

Allah telah berfirman dalam QS. Al-Qolam ayat 4 yang terjemahnya "Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak (berbudi pekerti) yang agung"

Demikian sedikit apa yang ana bisa sampaikan tentang agungnya dan mulianya Rasulullah, tidak lupa ana sampaikan terima kasih kepada siapa yang menyempatkan waktu membaca artikel sederhana ini.

2. Bismillahirrahmaanirrahiim

Diriwayatkan pada saat itu Rasulullah baru tiba dari Tabuk, peperangan dengan bangsa Romawi yang kerap menebar ancaman pada kaum muslimin. Banyak sahabat yang ikut beserta Nabi dalam peperangan ini. Tidak ada yang tertinggal kecuali orang-orang yang berhalangan dan ada uzur.

Saat mendekati kota Madinah, di salah satu sudut jalan, Rasulullah berjumpa dengan seorang tukang batu. Ketika itu Rasulullah melihat tangan buruh tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari.

Sang manusia Agung itupun bertanya, “Kenapa tanganmu kasar sekali?"
Si tukang batu menjawab, "Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar."

Rasulullah adalah manusia paling mulia, tetapi orang yang paling mulia tersebut begitu melihat tangan si tukang batu yang kasar karena mencari nafkah yang halal, Rasulpun menggenggam tangan itu, dan menciumnya seraya bersabda,

"Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada", 'inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya'.

***


Rasulullahl tidak pernah mencium tangan para Pemimpin Quraisy, tangan para Pemimpin Khabilah, Raja atau siapapun. Sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah Az Zahra dan tukang batu itulah yang pernah dicium oleh Rasulullah. Padahal tangan tukang batu yang dicium oleh Rasulullah justru tangan yang telapaknya melepuh dan kasar, kapalan, karena membelah batu dan karena kerja keras.

Suatu ketika seorang laki-laki melintas di hadapan Rasulullah. Orang itu di kenal sebagai pekerja yang giat dan tangkas. Para sahabat kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti dilakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah (Fi sabilillah), maka alangkah baiknya.” Mendengar itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu fi sabilillah.” (HR Thabrani)

***


Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah amat prihatin terhadap para pemalas.

”Maka apabila telah dilaksanakan shalat, bertebaranlah kam di muka bum; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al-Jumu’ah 10)

”Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi ini”. (QS Nuh19-20)

***


”Siapa saja pada malam hari bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal, malam itu ia diampuni”. (HR. Ibnu Asakir dari Anas)

”Siapa saja pada sore hari bersusah payah dalam bekerja, maka sore itu ia diampuni”. (HR. Thabrani dan lbnu Abbas)

”Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu makanan, selain makanan dari hasil usahanya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud, selalu makan dan hasil usahanya”. (HR. Bukhari)

”Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”. Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Bukhari)

”Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)


3. Kisah Rasulullah dan Seorang Badui

PADA suatu masa, ketika Nabi Muhammad SAW sedang tawaf di Kaabah, baginda mendengar seseorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”
Rasulullah SAW meniru zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berhenti di satu sudut Kaabah dan menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang berada di belakangnya menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!”
Orang itu berasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah di lihatnya.

Orang itu berkata, “Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ngejekku, karena aku ini orang badui? Kalaulah bukan karena ketampanan dan kegagahanmu akan kulaporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”
“Belum,” jawab orang itu.
“Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya,” jawab orang Arab badwi itu.

Rasulullah SAW pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”
Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya,” jawab Nabi SAW.
Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua-dua kaki Rasulullah SAW.

Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badwi itu seraya berkata, “Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takabur, yang minta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”

Ketika itulah turun Malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, dia berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Katakan kepada orang Arab itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil mahupun yang besar.”

Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata, “Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya.”

Orang Arab badwi berkata lagi, “Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirahNya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunanNya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawanNya.”

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu sehingga air mata meleleh membasahi janggutnya.

Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Berhentilah engkau daripada menangis, sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di syurga nanti.”

Betapa sukanya orang Arab badwi itu, apabila mendengar berita itu dan menangis karena tidak berdaya menahan rasa terharu.

Keberkatan


Dalam hidup , perkara yang paling dan seharusnya menjadi keutamaan adalah berkat. Yup, keberkatan dariNya. Tanpa berkat, maka akan sia-sialah segalanya dan rugilah kita !


Apa maksud berkat sebenarnya ?
Dari segi bahasa berkat atau 'barakah' bermaksud bertambah dan berkembang. Ia menunjukkan 'kebaikan yang banyak' 

Rezeki yang diberkati menyebabkan kita rasa cukup dan akan hadir rasa qanaah dalam diri. Akan membuat kita menjadi hambaNya yang bersyukur atas nikmat yang diberiNya dengan tidak melihat mereka yang mendapat nikmat lebih dari kita. 




Makanan yang halal

Contoh rezeki yang berkat ialah makanan yang halal. Dimana makanan itu membuat kita bertambah sihat dan bertenaga untuk beribadat padaNya. Bermanfaat untuk kesihatan tubuh badan, menghindari penyakit dan menyebabkan jiwa terasa ringan untuk beribadat.

Berapa ramai manusia, mendapat kesan yang buruk daripada makanan. Ada yang tidak kisah dengan status makanan mereka samada ia halal atau haram atau syubhah. Kesannya, makanan yang sepatutnya kita beroleh manfaat mendatangkan kesan yang buruk pada tubuh.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadis diriwayatkan Muslim bersabda yang bermaksud : " Wahai orang yang beriman, makanlah barang yang bersih daripada apa yang kami kurniakan kepada kamu :

Sabda Rasulullah dalam sebuah hadis diriwayatkan at-Tirmizi yang bermaksud : " Setiap daging yang tumbuh daripada makanan yang haram, maka api nerakalah yang layak baginya. "

Makanan yang tak berkat, menyebabkan kita jauh dariNya. Terasa berat untuk beribadat disebabkan kekenyangan yang berlebihan. Mendatangkan penyakit dimasa hadapan. Makan dengan nafsu yang tak terkawal menyebabkan kita tak akan pernah puas untuk makan dan makan. Duit yang sepatutnya disalurkan dengan perkara yang berfaedah dihabiskan dengan keinginan makan.

Cuba perhatikan nabi Muhammad SAW. Hanya sedikit sahaja baginda makan akan tetapi Allah kurniakan kekuatan yang luar biasa pada baginda.Sebab apa? keberkatan ! Baginda makan ketika lapar berhenti sebelum kenyang. Baginda tak pernah cela mahupun memuji makanan. Baginda sentiasa bersyukur dengan rezeki yang diberi. baginda tak pernah kenyang tiga hari berturut-turut

Memang sekiranya diperhatikan pola pemakanan Nabi Muhammad SAW, memang sentapnya tuh disini ! Sangat berbeza dengan diri sendiri. Apapun, sentiasa lah berdoa agar Allah kurniakan makanan yang penuh keberkatan pada diri .

#sentapanutnukdirisendiri




Waktu yang berkat

" Demi masa, sesungguhnya manusia kerugian kecuali orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati kebenaran dengan kesabaran " 
Fuh, bab masa ni memang panjang lebar kalau nak hurai. Semua bergantung pada diri masing-masing. Rugi amatlah rugi sekiranya seseorang menghabiskan masa di dunia yang sekejap ini dengan perkara yang tak berfaedah untuk akhirat. Masa inilah modal yang Allah bagi pada kita ! 

Muhasabah diri ! Adakah kau benar-benar guna masa dengan sebaiknya ? Allah ciptakan kau untuk beribadat. Janganlah leka dan lalai dengan hidup ini. Gunakan masa sebaiknya. Takut2 menyesal di akhirat kelak Nauzubillah.

Mereka yang mendapat keberkatan dalam waktu, adalah manusia yang beruntung. Dalam suatu masa, mereka mampu untuk melaksanakan pelbagai tugas dengan baik. Study 1 jam, tapi Allah bagi kefahaman seperti study 5 jam. MasyaAllah .Buat kerja 1 jam dan mampu siap berbanding mereka yang buat kerja yang sama tapi tak mampu siapkan on time. 

Semua bergantung pada Allah. Sentiasalah berdoa agar Allah kurniakan kita keberkatan waktu dalam hidup.

Jodoh yang berkat

Bercakap soal jodoh, sememangnya ia adalah rahsia Allah. Jodoh memang telah ditetapkan untuk kita. Dengan siapa dan waktunya, semua telah tetap. Jangan risau. Mungkin syaitan akan sering membisik pada diri dengan mendatangkan kerisaun dan kegelisahan dan bila kita kalah , maka terpesong dari ajaran Islam yang sebenar.Sekiranya ada jodoh, memang tak lari kemana. Just put your trust in Allah ! Mohonlah yang terbaik pada Allah agar dikurniakan jodoh yang berkah.

ok, back to the definition of berkah

Jodoh yang berkat itu, mampu membawa diri lebih dekat padaNya.
Mampu bersama-sama melayar bahtera kehidupan dunia dengan penuh redhaNya. Mampu bersama perkukuhkan cinta padaNya dan Rasul. Bersama-sama menyambung perjuangan Rasul dan boleh memimpin diri ke syurga.

 Keberkatan itu datang dari Allah.Dan salah satu sebab untuk mendapat barakah adalah TAKWA. Alangkah indah sekiranya perhubungan itu penuh dengan pengharapan dan rasa takut pada Allah. Rasa takut dengan kemurkaanNya, risau ia menjadi sesuatu yang sia-sia. Doalah padaNya agar dihindarkan dari bisikan syaitan, dan dikurniakan perhubungan yang berkat di sisiNya

Jodoh adalah peristiwa masa hadapan. Dimana ia adalah sesuatu yang tak pasti.Adakah benar dia jodoh kita ?Adakah ajal yang datang terlebih dahulu ? Semua dalam pengetahuan Allah SWT. Letakkan kebergantungan pada Allah semata kerana sesungguhnya Dia lebih mengetahui akan sesuatu.

Allah berfirman:

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻜُﻢُ ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ
ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ

Dan Rabbmu berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina”.
(QS. Ghaafir: 60)











Abah yang disayangi


Bismillah

Pagi ni dapat ‘wasap’ dari abah. Abah bukanlah jenis yang suka ber’wasap’ so bila dapat ‘wasap’ dari abah feeling dia excited sikit :p

                Abah macam tahu-tahu je aku tengah pokai sekarang. Aku memang selalu tunggu abah tanya je kalau nak duit. Rasa tak sanggup kalau nak minta kecuali kalau betul2 terdesak. Ye la , selama ini abah yang tanggung semua perbelanjaan aku. Even sampai sekarang. Kos yuran universiti dan semua nya dalam tanggungan abah. Bersyukur sangat dapat abah yang sangat bertimbang rasa. Alhamdulillah ni rezeki dari Allah. Semoga abah sentiasa di bawah rahmat dan perlindunganNya
               
               Abah , seorang yang suka menyimpan rahsia. Sama seperti arwah mama. Kalau nak tahu apa2 mesti kita yang perlu bertanya terlebih dahulu barulah abah akan cerita. Abah adalah orang yang ke-4 yang paling aku sayang. Setelah Allah, rasul & arwah mama. Sayang aku kat abah adalah kerana sifat2 yang terdapat dalam diri abah.

                Dahulunya abah tekun mencari rezeki buat kami sekeluarga. Aku tahu pasti banyak suka dan duka yang dilalui oleh abah sepanjang dia menjadi seorang pendidik. Menjadi guru, pensyarah, pengetua dan mendapat tawaran lebih tinggi tapi abah tolak. Rezeki yang abah dapat boleh dikatakan banyak diberi atau diutamakan kepada keluarga. Kerana abah sangat pemurah.  

Dan mungkin disebabkan terlalu banyak kerja , kesihatan abah juga tak berapa nak ok. Abah ada penyakit kencing manis, darah tinggi, gout dan dulu ada masalah jantung. Tapi Alhamdulillah semuanya terkawal dan abah masih lagi boleh buat kerja dengan cergas. Abah seorang yang suka jogging dan berkebun. Lepas ni nak ajak abah jogging kat luar sebab abah asyik jogging guna mesin tu je. X best lngsung huhu.

                Bila dah pencen, aku harap abah boleh rehat dengan tenangnya. Ya aku sangat berharap agar Allah berikan ketengan hati dan fikiran kepada abah saat ini.  Dan Alhamdulillah aku sangat gembira bila melihat abah tak pernah buang masa yang ada setelah pencen. Aku sangat happy melihat abah sentiasa bersemangat dalam beribadat,berdakwah dan menuntut ilmu. Abah sekarang menjadi imam di surau Kg Atas Tol. Aku berharap agar Allah sentiasa memberi ganjaran atas segala apa yang abah lakukan di muka bumi ini.

                Sepatutnya, aku sebagai anak abah patut mencontohi peribadi abah. Sepatutnya sentiasa mendoakan abah dan sentiasa berbuat baik pada abah dan tidak menghampakan abah. Apa yang abah harapkan ?

Ø  Anak yang soleh
Ø  Anak yang soleh
Ø  Anak yang soleh

Ya aku yakin itu yang paling abah harapkan akan anak2nya. Sama seperti arwah mama. Abah dan arwah mama tak begitu mengharapkan aku terlalu memikirkan tentang pointer. Sekiranya cemerlang itu rezeki dari Allah dan alhamdulilllah. Namun jauh lebih penting arwah mama dan abah sentiasa mengharap aku agar sentiasa solat diawal waktu sentiasa menuntut ilmu, beribadat kepada Allah dan jaga kesihatan. Itu yang menjadi keutamaan bagi mereka yang aku perasan. Mereka suruh aku kejar akhirat inshaAllah dapat kejayaan dunia + akhirat.

Ok !


So aku tak nak menghampakan harapan mereka. Aku kena berusaha sebaik mungkin. Jangan ambil mudah jangan malas2, dekatkan diri padaNya dan contohi peribadi Rasulullah. 

Koreksi Diri


Bismillah.

Sejak akhir ini, banyak pula aku post gambar sendiri terutamanya di Insta --‘

Astaghfirullah.. Wahai diri, dengan banyaknya gambar kau di laman social, maka akan murahlah nilai diri kau. Tolong sedar please. Cukup2 lah tu.. istighfar banyak2, ingat Allah sentiasa ! Berterima kasih dan bertaubat sentiasa padaNya.

Sejak akhir ini, sangat susah nak khusyu’ dalam solat.

Astaghfirullah.. Ketahuilah solat yang baik dapat mengelakkan kita dari perbuatan nahi mungkar ! Solat itu adalah seperti kita bercakap dgn Allah. Direct communication ! Allah yang memberi segala nikmat hidup . Alllah dimana kau akan bertemuNya kelak. Allah yang mengetahui segala sesuatu .
Perbaiki solat wahai diri. Please try harder to khusyu’ in solat. InshaAllah , Allah akan janjikan kejayaan dunia akhirat.

Sejak akhir ini, hubungan aku dengan manusia semakin jauh.

Disebabkan banyak tugasan yang harus diselesaikan, menyebabkan aku tak dapat meluangkan masa sepenuhnya dengan mereka sekeliling. Rasa jauh dengan abah, rasa jauh dengan kekni,kaah,kakak,abang.. rasa jauh dengan Aleeya,Aleesya,Amanda.. dan Baby Bella & Baby ika masih kecil. Sepatutnya aku datang melawat mereka sentiasa L

Kadang-kadang disebabkan terlalu banyak tugasan menyebabkan aku tak berapa nak tegur kawan2 sekolah lama . Kawan2 asasi .Kawan2 course mate yang boleh dikatakan antara mereka semua sangat baik dengan aku. Kadang2 dengan kawan rapat dalam sedar tak sedar banyak mengguris perasaan mereka . Sahabat2 J yang sememangnya semua sangat baik..

How to solve this ?  Ya Allah please guide me

*Breathe in, breathe out*

Hablu minnallah wa hablu minannas.. Kedua ini amat penting dalam kehidupan agar kita menjadi manusia yang diredhaiNya. Dalam hidup ini tak lain dan tak bukan kita hanya ingin mengharap redhaNya. TanpaNya kita akan lemah tak bermaya. Jadi hendaklah berusaha sebaik mungkin. Jadi hamba yang berTaqwa !

Ok back to the question how to solve the problem.

Guna konsep ini :

Yang dekat jauhi social media , Yang jauh gunakan social media.

Means, bagi mereka yang ada dekat dengan kau pada saat itu contohnya ketika berada di rumah bersama keluarga, ketika berada di bilik dan makan bersama roommate, ketika di bilik kuliah/discussion/lab , ketika berkumpul bersama sahabat2  J, ketika bersama kawan yang rapat, gunakan MASA bersama mereka dengan sebaiknya. No Sosial media within the time. No phone No laptop.  Layan karenah mereka, be a good listener and try to make them happy.


Bagi mereka yang berada jauh dengan kau contohnya family, rakan sekolah lama, kawan2 asasi, gunakan medium yang ada dengan sebaik mungkin. Dalam seminggu pastikan ada pertanyaan atau salam rindu dari kau . haha. But WOMEN only ya. I repeat, women oly.. ~

KeredhaanMu

Ya Allah ya tuhanku
HambaMu merindukan
Rahmat kasih sayangMu
Dan jua keredhaanMu
Dalam hidupku.
Meskipunku ulangi dosa noda
Yang menjanjikan azab sengsara
Namun ku sedari  keampunanMu tidak bertepi

Kuakui diri ini hamba yang mungkir pada janji
Jadikanlah taubat ini yang sejati padaMu Ilahi
Ya Allah ampunkanlah dosa2 ku
Ya Allah redhakanlah kehidupanku
Moga terhapu penghijab kalbu antara Kau dan aku
Tuhan ku zalimi diri ini
Aindai Kau tak ampuni dan rahmati
alangkah ruginya diri
Tuhan jangan Kau palingkan hati ini
Setelah Kau beri hidayah
Sesungguhnya Kau maha Pengasih.

2015


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Tahun dimana terlalu banyak ‘unexpected things’ yang terjadi pada diri. Pahit manis kehidupan yang mematangkan diri. Terima kasih ya Allah.

Tahun dimana aku memasuki umur 20 tahun pd bulan Ogos. Dan betul lah orang kata bila masuk umur 20 -an, kita akan rasa pelbagai jenis ujian kehidupan. Ujian kematian, kewangan, jodoh (ehh) dan lain2.

Tahun dimana mama meninggalkan kami sekeluarga buat selamanya. Tahun dimana aku mendapat 2 orang anak buah lelaki yang sangat baik and I love them so much. Tak lupa aku mendapat ‘kakak’ baru yang sangat baik. Tahun dimana kami sekeluarga menerima baby Bella & Baby Ika.

Tahun dimana aku mendapat 2 jawatan exco persatuan. Tahun dimana aku harus melibatkan diri dalam prk ! dan selepas ini, aku harap tahun ini tahun dimana aku antara insan yang diberi peluang untuk pergi ke mobility program di Jepun next sem ! Ya Allah berilah aku ruang dan peluang ini ya Allah..




Dalam hidup yang sementara ini, aku berazam untuk menjadi manusia yang terbaik disisi Allah. Ya kadang2 aku kecundang, namun aku harus bangkit segera ! Tak nak masa di dunia ini berlalu begitu sahaja. Nauzubillah.

Sekiranya ada ruang dan peluang untuk memperbaiki kelemahan diri, aku akan ‘grab it’. Apa2 jawatan yang diberi padaku, aku harus cuba buat yang terbaik, eventhough its hard I’ll try my best. KeranaNya. At the same time pelajaran juga harus dititik berat

Tahun ini, aku bersemangat untuk terus belajar dalam bidang ini. Semangat yang bukan untuk exam semata, tapi semangat dimana aku nak jadi pakar dalam bidang ini. Supaya dapat memberi manfaat kepada Islam, keluarga & masyarakat sementara hidup di dunia ini.

Baru2 ni, musim prk tiba dan aku diberi kepercayaan untuk menjadi calon. Walaupun rasa berat untuk menjadi calon, tapi ini adalah untuk islam dan aku harus patuhi arahan ini. 





Dan Alhamdulillah Allah beri kekutan sepanjang minggu kempen.
Even manifesto kebudak-budakan - _- . Nak buat cmner kan. Ini semua arahan dan kita ikut jee apa yang disuruh. 

Tapi Allah tahu yang aku tak nak menang dalam ni dan Alhamdulillah beban amanah ini diberi pada orang lain ( akk final year & presiden fakulti )

The biggest and most challenging part was during speaking corner ! I’m a type of person that very ‘gemuruh’ bila bercakap depan orang ramai. Even dalam mind kata ‘ tak de ape2 lah. Senang je nih, kau boleh buat put !’ Tapi darah gemuruh tu akan ada and I was shaking too much !

But at the end I able to overcome it and congrats to me ! *clap hand*

Dan tak lain tak bukan, semua yang dilakukan ini hanya mengharao redha dariNya ! Semoga di akhirat kelak ada dicatit dalam buku amalan. Semoga diterima amalan ini ya Allah .. amiinn

Bab jodoh, well tak nak fikirkan lagi even roomates semua sibuk duk habaq time ni lah nak cari nak itu nak ini. haha, bab ni kita just letak kebergantungan pada Allah. Ada jodoh kita, tak kemana ;) haha. Aku setia, kau setia dan tunggu bila tiba masa yang Allah tetapkan. sekarang utamakan cinta yang lebih utama !


Looking forward for the others things that He already plan for me. Always redha on what He plan for you because perancangan Allah itu lah yang terbaik ! Perbaiki diri, be a better muslim day by day !

Write a better report !

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم


In Upm and to be more precise in my course ( Food Science & Technology ) I have to do many kinds of laboratory report. And to be honest, I always not satisfied with the quality of my report. Sometimes I not understand what I'm doing during the lab. Because sometimes I did not read the lab manual first before doing the experiment ! Sometimes I just copy all the information from the internet. And sometimes just copy it from my friend .. ! Astaghfirullah :/   

This is some of mistakes from the past that I will make sure no to repeat in the next semester. It is quite terrible mistake actually. 

- Not read the lab manual before doing lab/experiment makes you don't understand what you must do   during the lab session.
- If you don't understand, you can't focus and will become stress during the lab.
- If you stress, you will fill tired,lazy and not productive at all.
- After that you have no spirit to write a better report ( copy,copy,copy...) and will forgot all the       
  precious knowledge !
- Waste of time ! Waste of energy ! It is not what Allah wants !

I hate doing something that give no benefits for me. I hate wasting my time, wasting my energy ! but sometimes , the laziness came and it makes all my effort become waste effort. And it all happen because of me ! because I cant control my laziness. So next semester, I really determine to do all work with the best effort I could.  

Below is a guideline for me, on how to write a better report in the future. Hope Allah will look at my effort and become a better person in the future that will give benefits to all .

A lab report is more than just something you turn in to (hopefully) get a good grade. It's your opportunity to show that you understand what is going on in the experiment, which is really the most important part of doing it.There are three basic parts to a lab report: pre-labin-lab, and post-lab.

PRE-LAB REPORT

I. Introduction

The introduction discusses the problem being studied and the relevant theory. Ideally, it would take up about 4-5 sentences. The main idea here is to give the reader an idea of what you are going to do in a short paragraph. There are different styles to do this. You should try to write it in your own words, rather than paraphrasing or quoting the lab manual (but if you have to, be sure to include the appropriate references). It's always a good idea to read the entire experiment in the manual before you begin your introduction. I suggest the following:

Background sentences: state why you want to do the experiment, why is it relevant, what other kinds of similar experiments have been done in the past.

Goal: In one sentence, state what you are going to do in the experiment and what you hope to find. This is probably the most important part of the introduction. You should also list explicitly any main chemicals with which you are dealing (vinegar, aspirin, NaOH) and any techniques you will be utilizing (titration, recrystallization, spectrophotometry, etc.). For example, "In this experiment, we will determine the buffer capacity of a weak acid buffer of acetic acid / acetate ion by titration with both a strong acid, HCl, and a strong base, NaOH."

Other procedures or theory: If you need to elaborate on some of the techniques you stated in your goal (or couldn't state in your goal), you can write a couple more sentences about them afterwards. Or you can add anything else that you might think is relevant, like additional major procedural steps you will take.

Keep it short!

II. Procedural Flowchart

This part of the pre-lab should take no more than one page. A good flowchart should give a reader an immediate idea of what's need to be done in the laboratory except in a less detailed format. Think of a flowchart as a "road map" of the experiment. It gives a reader a "pictorial" representation of the experimental procedure. In general there are two major steps when constructing the flowchart. First, read the experimental procedure carefully. Second, rewrite the procedures in a flowchart format. Keep in mind that the flowchart should be brief and cover all the steps in a simple and easy to follow manner. There should be no complicated sentences or paragraphs in the flowchart. You will have to do a lot of rewriting in order to simplify the procedures into a flowchart format. This is exactly why we want you to do it. This gives you a chance to THINK about what you read and how to rewrite it in a way that can be implemented into a flowchart.

Always remember to reference where the experimental procedures are coming from in the pre-lab report.

Please DO NOT simply copy the entire procedure (or majority of the procedure) and make it looks like a flowchart.

IN-LAB RESPONSIBILITY

I. Data-taking

Always write in pen. You can't really erase anything, anyway, because of the carbon paper below it. White-out is a big no-no, too. 

Always record data directly into your lab notebook. I know some people like to be neat, and have nice formatting and all that, but it's more important to make sure you record all of the data immediately in case you forget what you wanted to say later or you forget to copy other data into your notebook. 

Never scratch something out completely. Yeah, nobody's perfect and of course also nobody wants to be reminded of that, but you may discover that you were right in the first place, and now you wish you could read what you wrote before. Also, if you make a mistake it's a good idea to keep a record if it so you (or someone else trying to do your experiment) can remember to not make the same mistake twice.

II. Observations

In addition to writing down all those numbers (data), you should keep an eye (nose, ear, etc.) on what is actually happening in the experiment. If you add one thing to another and it evolves a gas, gets hot or cold, changes color or odor, precipitates a solid, reacts really quickly or slowly, or anything noticeable, you should write down that observation in your lab notebook. Other things to consider including are: make and type of any machine you are using, concentrations of all the standards you used, and etc. One of the reasons you are doing this goes back to what I said about mistakes earlier. An experiment is exactly that: an experiment. If it turns out that you get an unexpected result, you can go back and trace your observations to see where the error occurred. If you don't have any observat
ions, this is really hard to do. The bottom line: write what you do and do what you write.

POST-LAB REPORT

I. Data again?

Recopy your data from the in-lab here in a nice neat format (tables are usually nice and neat). This is your chance to organize it into a more readable form now that you are done with the experiment and impress the TA with your organizational skills.

II. Calculations

It's a good idea to write out all the formulas you use in your calculations. Personally, I like to work through the problem using just the formula, and then plug in the numbers at the end to get my final answer. Also, show all of your work. 

One more point is to be sure to include the units when you are doing a calculation, and don't drop the units halfway through the calculation. This is actually a pretty powerful tool because if your answer has the wrong units you know you must have made an error somewhere along the way. Conversely, if your answer has the correct units, you could still be wrong, but at least you are on the right track (and probably much of the time your answer is correct, too!) You can even do the calculation using just units and no numbers and see if the units cancel out in the right way to test if you method is good (this is called dimensional analysis).

III. Conclusion

The conclusion is a lot like the introduction except, instead of a summary of what you are going to do, it's a summary of what you did. The reason you have a conclusion is because your lab report might be long and the reader may not remember all the important points that you stated. Also, it gives you a chance to explain anything that might have gone wrong or could be improved, as well as propose future experiments. Like the introduction, it should be short and to the point. Again, these are only my suggestions, but here's what I think you should always include:

What you did: Reiterate your procedures briefly (including any changes you made).

What you found: Restate any results that you may have calculated (with errors if applicable). You don't need to include the raw data, but if you calculated an average over several trials, state the average (not each trial). Usually you want to report the results as x +/- y (like 2.345 +/- 0.003), where y is the absolute error in x. Another option, if you calculated the relative error, is x +/- z% (like 2.345 +/- 0.5%), where z is the relative error.

What you think: What do your results mean? Are they good? Bad? Why or why not? Basically, comment on the results. If your experimental error (RAD, RSD) is small or large compared to the inherent error (the error in the standards and equipment used), comment on what this means, too.

Errors: Speculate on possible sources of error. 

Amalan Anak untuk Ibu Bapa yang telah meninggal dunia

السَّلاَمُ عَلَيْكُم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.


Sahabat yang dirahmati Allah,
Ibu bapa adalah orang yang paling berjasa kepada anak-anaknya. Bermula daripada kesusahan ibunya mengandung selama 9 bulan 9 hari. Kesusahan melahirkan anak-anak dan menyusukan dan membesarkan mereka.

Bagi anak-anak jasa dan pengorbanan ibu bapa sangat besar nilainya. Mereka dengan penuh rasa tanggungjawab membesar, mendidik dan memelihara anaknya hingga menjadi manusia yang berguna kepada masyarakat dan negara. Seorang anak yang diasuh dan dididik dengan nilai agama, hendaklah memberi penghormatan dan kasih sayang sewajarnya kepada mereka.

Kita hendaklah menunjukkan rasa terima kasih dengan sentiasa berbuat baik dan tidak melanggar segala perintahnya, menjaga perasaannya jangan sampai terluka serta menjaganya ketika mereka dalam tua atau uzur.

Sememangnya, kedudukan atau darjat ibu bapa di sisi Allah sangat mulia dan tinggi sekali, sehingga menjadi sebagai ukuran penentu bagi keredaan dan kemurkaan Allah. Ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang bermaksud: "Keredaan Allah terletak pada keredaan ibu bapa dan kemurkaan Allah pula terletak pada kemurkaan ibu bapanya." (Hadis riwayat at-Tirmizi dan Hakim).

Berdasarkan maksud hadis di atas, seharusnya sebagai insan yang memiliki kesempurnaan akal, kita berusaha untuk mencapai keredaan ibu bapa. Namun dalam masyarakat kita, lebih-lebih lagi pada zaman sekarang ini, kenyataannya masih ramai yang belum insaf dan tidak prihatin terhadap keterangan hadis di atas. Mereka dengan rasa tanpa segan silu, melakukan penderhakaan terhadap ibu bapa yang banyak berjasa.

Sahabat yang dimuliakan,
Setiap yang hidup anak mati , mati tetap datang kepada sesiapa sahaja tanpa mengira umur apabila saatnya sampai maka dia akan dijemput oleh Allah SWT untuk bertemu dengan-Nya di alam barzakh. Apabila ibu atau bapa kita sudah meninggal dunia atau kedua-duanya sudah kembali kerahmatullah, sebagai anak apakah hadiah dan bantuan terbaik yang dapat kita berikan tanda kita kasih dan sayang kepada kedua ibu bapa kita? , dan sebagai tanda penghargaan kita sebagai seorang anak yang soleh atau solehah?

 Terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim bahawa seorang sahabat bertanya Nabi SAW mengenai apakah jasa yang boleh dilakukan oleh anak kepada kedua ibu bapanya yang telah meninggal dunia.?

"Setiap kali Rasulullah SAW mengadakan majlis iaitu tempat baginda mengajar umatnya, ia sentiasa di penuhi oleh orang ramai. Pada suatu hari ketika baginda sedang duduk di sekeliling oleh para sahabat, datanglah seorang lelaki yang bernama Usaid bin Malik bin Rabiah menghadapnya. Dia adalah seorang pahlawan Islam yang sangat berani.

Setiap kali Nabi SAW mengadakan majlis itu, Usaid sentiasa menghadirinya. Dia merasakan segala nasihat-nasihat tentang agama dan ilmu itu sangat penting baginya. Ketika mereka sedang asyik mendengar syarahan dari baginda, tiba-tiba datang seorang lelaki dari golongan Bani Salmah. Sebaik sahaja dia masuk kemajlis itu dengan hormat dia pun bertanya kepada Rasulullah SAW :

“Ya Rasul Allah, masih dapatkah saya berbuat baik terhadap ibu bapa saya meskipun mereka telah meninggal dunia. Semasa mereka masih hidup saya telah berbuat baik terhadap mereka mengikut apa yang terdaya oleh saya. Saya sentiasa berfikir apakah yang boleh saya lakukan setelah keduanya meninggal dunia.”

Rasulullah SAW menjawab yang bermaksud :

“Ya…dapat, sembahyangkanlah untuk kedua ibu bapa kamu, mohon keampunan untuk keduanya, laksanakanlah wasiatnya dan eratkanlah silaturahim dengan orang-orang yang kedua ibu bapa kamu lakukan serta muliakanlah teman kedua ibu bapa kamu.”

Sebaik sahaja mereka terdengar jawapan dari Rasulullah SAW itu mereka terdiam seketika tetapi di wajah masing-masing terbayang kegembiraan. Lelaki yang bertanya tadi masih tidak faham akan jawapan yang di berikan oleh Rasulullah SAW, lantas dia meminta baginda menerangkan sekali lagi.

Rasulullah SAW  tersenyum mendengar kata-kata lelaki itu lantas baginda pun bersabda yang bermaksud “Apabila meninggal dunia seorang anak Adam maka putuslah segala amalannya kecuali tiga iaitu :

1. Sedekah yang di tinggalkan semasa hidup.

2. Ilmu yang di menfaatkan dan

3. Anak yang soleh yang mendoakan kedua ibu bapanya.”

Setelah Rasulullah SAW berkata begitu barulah lelaki itu faham dan mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Nabi SAW kerana telah memberi sesuatu yang besar menfaatnya kepada yang hidup maupun yang telah mati.”

(Hadis Riwayat Luqman Hakim)

Berdasarkan hadis di atas terdapat beberapa amalan yang boleh dilakukan oleh seorang anak untuk kedua ibu bapanya yang telah meninggal dunia iaitu :

1. Sembahyangkan untuk mereka.

2. Mohon keampunan untuk mereka.

3. Laksanakan wasiat yang mereka tinggalkan.

4. Eratkanlah silaturahim dengan orang-orang yang mereka lakukan

5. Muliakanlah teman-teman mereka.

6. Doakan kepada mereka. (Setiap selepas solat fardu berdoalah kepada Allah SWT untuk  kedua ibu bapa supaya Allah SWT mengampunkan semua dosa-dosa mereka)

Selain daripada perkara-perkara diatas seorang anak yang soleh atau solehah akan melakukan beberapa perkara kebaikan untuk membantu ibu bapa mereka yang sedang berada di alam barzakh sebagai ikhtiar dan usaha-usaha untuk membantu mereka beroleh kebaikan dan tambahan pahala yang berterusan.

1. Banyakkan bersedekah terutama sedekah jariah (pembinaan sekolah agama, masjid, rumah anak yatim dan mewakafkan tanah perkuburan orang Islam) niatkan untuk mereka.

2. Sedekahkan al-Quran, buku-buku Islam di sekolah-sekolah agama atau maahad tahfiz atau dimasjid-masjid niatkan untuk mereka.

3. Selalu sedekahkan al-Fatihah, surah al-Ikhlas, surah al-Falaq dan surah an-nas, surah Yasin, surah al-Baqarah dan ayat-ayat al-Quran yang lain untuk mereka. Sebaik-baik yang membacanya adalah kita sendiri sebagai seorang anak.
Sedekah bacaan al-Quran menurut majoriti ulama ahli sunah waljamaah sampai kepada simati :

Abu al-Lajlaj Abu Khalid (seorang sahabat) mendengar Nabi SAW menggalakkan para sahabat membaca ayat suci al-Quran di bahagian kepala dan kaki si mati di atas kubur. Lalu mewasiatkan amalan tersebut kepada anaknya supaya berbuat demikian.

Abd Rahman bin al-A’la bin Lajlaj daripada bapanya, katanya : berkata Abu al-Lajlaj Abu Khalid : “Wahai anakku, apabila aku meninggal dunia kebumikanlah aku. Apabila kamu meletakkan jasadku di liang lahad, bacalah: “Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah SAW, Kemudian curahkanlah tanah dengan cermat ke atasku. Kemudian bacalah disisi kepalaku permulaan surah al-Baqarah dan penutupnya, kerana aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda sedemikian.” (al-Thabrani, Mu’jam al-Kabir, 1982, Maktabah al-Ulum Wal Hikam, hlm 220 juz 19)

Di dalam kitab al-Azkar di bawah tajuk: “Apa yang perlu dibaca selepas pengebumian?. Imam al-Nawawi menyebutkan: “Al-Syafie dan para sahabat (ulamak Syafi’iyyah) mengatakan: “Disunatkan membaca disisi kubur sesuatu daripada ayat al-Quran. Mereka mengatakan: Jika mereka mengkhatamkan al-Quran kesemuanya maka itu adalah (sesuatu yang) baik.” (al-Nawawi, al-Azkar, Dar al-Makrifah: Beirut, 1996, hlm. 142 )

Imam al-Hassan bin al-Sobbah al-Za’farani berkata: “Aku bertanya kepada al-Syafi’ie tentang bacaan al-Quran di kubur. Lalu beliau menjawab: “Tidak mengapa. Al-Khallal meriwayatkan daripada Al-Sya’bie katanya: “Orang Ansar apabila berlakunya kematian dikalangan mereka, maka mereka selalu mengunjungi kuburnya untuk membaca al-Quran di sisinya.”

4. Selesaikan semua hutang-hutang mereka samaada hutang sesama manusia atau hutang dengan Allah SWT. Jika hutang sesama manusia tidak diselesaikan roh mereka akan tergantung di antara langit dan bumi. Hutang dengan Allah SWT adalah nazarnya (jika ada). fidyah kerana meninggalkan puasa. Jika ibu bapa mempunyai hutang dengan bank seperti rumah, kereta dan lain-lain pinjaman tersebut melalui cara riba maka tukarkanlah pinjaman tersebut kepada cara muamalah  Islam dan tukar hak milik kepada anak-anak, kerana berat dosanya yang ditanggung oleh ibu bapa di alam barzakh.

5. Jika ibu bapa belum menunaikan haji maka kita boleh upahkan haji untuk mereka (niatkan upah haji untuk mereka).

6. Beramal dengan amalan Islam. Semua anak-anak yang masih hidup apabila mereka tidak mengamalkan cara hidup Islam dengan melakukan maksiat dan dosa, anak perempuan tidak menutup aurat,  bergaduh sesama adik beradik kerana harta pusaka semua tindakkan ini menyusahkan dan membebankan ibu bapa kita yang berada dialam barzakh. Ibu bapa akan menyesal kerana mereka tidak mendidik anak-anak mereka dengan cara hidup Islam hingga mereka melakukan maksiat kepada Allah SWT. Ketika ini penyesalan sudah tidak berguna lagi kerana perkara tersebut sudah berlaku. Tetapi untuk anak-anak pula macamana mereka hendak membantu ibu bapa mereka yang sudah mati tadi? Maka mereka perlu beramal soleh, beramal ibadah dan beramal kebaikan kerana semua pahala yang kalian buat akan membari saham yang besar kepada ibu bapa kalian yang sedang menderita di alam barzakh.

Amalkanlah ilmu yang diajarkan oleh kedua ibu bapa kalian maka mereka akan mendapat pahala ilmu yang bermanfaat. Banyakkan sedekah jariah dan niatkan untuk ibu bapa maka ibu bapa kalian akan mendapat pahala sedekah jariah.

Sahabat yang dikasihi,
Teruskan berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Apabila kita selesai solat fardu atau ketika berada diwaktu-waktu akhir malam , waktu mustajab doa maka berdoalah untuk kesejahteraan ibu bapa kita yang telah meninggal dunia :

Segala puji bagi Allah yang telah memerintah kami untuk bersyukur dan berbuat baik kepada ibu dan bapa, dan berwasiat agar kami menyayangi mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidiki kami sewaktu kecil.

Ya Allah sayangilah kedua orang tua kami. Ampuni, rahmati dan redhailah mereka.

Ya Allah ampunilah mereka dengan keampunan menyeluruh yang dapat menghapuskan dosa-dosa mereka yang lampau dan perbuatan buruk yang terus menerus mereka lakukan.

Ya Allah, berbuat baiklah kepada mereka sebanyak kebaikan mereka kepada kami setelah dilipatgandakan, dan pandanglah mereka dengan pandangan kasih sayang sebagaimana mereka dahulu memandang kami.

Ya Allah berilah mereka hak rububiyah-Mu yang telah mereka sia-siakan kerana sibuk mendidik kami.

Maafkanlah segala kekurangan mereka dalam mengabdi kepada-Mu kerana mengutamakan kami.

Maafkanlah mereka atas segala dosa, maksiat dan syubahat yang mereka jalani dalam usaha menghidupkan kami.

Ya Allah berilah mereka bagian ganjaran dari ketaatan yang Engkau hidayahkan kepada kami, kebaikan yang Engkau mudahkan bagi kami, dan taufiq yang telah mendekatkan kami kepada-Mu.

Dan jangan bebankan kepada mereka segala dosa dan kesalahan yang kami lakukan dan tanggungjawab yang kami abaikan. Dan janganlah tambahkan dosa kami ke atas dosa mereka.

Bagi ibu bapa dan nenek moyang kami yang telah meninggal, berikanlah mereka rahmat yang menerangi pembaringan mereka di kubur dan rahmat yang menimbulkan rasa aman ketika manusia merasa ketakutan saat dibangkitkan. Jadikanlah lubang kubur mereka daripada taman-taman syurga. Jauhkan lubang kubur mereka salah satu daripada lubang-lubang api neraka.

Ya Allah lemah lembutlah kepada mereka yang berbaring di kubur dengan kelembutan yang melebihi sikap lembut mereka kepada kami di masa hidup mereka.

Ya Allah janganlah sampaikan kepada mereka berita tentang kami yang mengecewakan mereka, dan jangan bebankan dosa-dosa kami kepada mereka.

Jangan hinakan mereka di hadapan pasukan kematian, malaikat Munkar dan Nakir dengan perbuatan-perbuatan hina dan mungkar yang kami lakukan.

Senangkanlah roh mereka dengan amal-amal kami di tempat pertemuan para arwah, ketika orang yang soleh bergembira dengan putera-puteri mereka yang soleh. Janganlah jadikan mereka ternoda oleh perbuatan buruk kami.

Ya Allah jadikanlah kami penyejuk hati mereka pada hari berdirinya para saksi. Dan jadikanlah mereka orang-orang yang paling cemburu dengan keberhasilan anak-anak mereka hingga Engkau kumpulkan kami, mereka dan segenap kaum muslimin di negeri kemuliaan-Mu, tempat menetapnya rahmat-Mu, dan tempat para wali-Mu bersama orang-orang yang Engkau beri kenikmatan,

Yaitu, para nabi, shiddiqin, syuhada dan solihin, mereka itulah sebaik-baiknya teman.

Demikianlah kurnia dari Allah dan Allah cukup mengetahui. Selawat dan salam semoga dilimpahkan Allah kepada junjungan kami Nabi Muhammad S.A.W, keluarga dan para sahabat baginda.

Walhamdulillahi Rabbil `Aalamin.  Amin

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik